Hiragana adalah huruf yang digunakan dalam menulis kata-kata
bahasa Jepun yang asli. Terdapat 46 huruf Hiragana yang perlu kita pelajari.
Setiap huruf Hiragana mewakili suara yang berbeda.
Berikut ini adalah contoh beberapa huruf Hiragana, cara
melafalkannya, dan contoh kata dalam bahasa Melayu:
- あ
(a): Bunyikan seperti "a" dalam kata "anak". Contoh
kata: アンパンマン
(Anpanman) - Karakter kartun populer
- い
(i): Bunyikan seperti "i" dalam kata "ikan". Contoh
kata: いちご
(ichigo) - Stroberi
- う
(u): Bunyikan seperti "u" dalam kata "untung". Contoh
kata: うさぎ
(usagi) - Arnab
- え
(e): Bunyikan seperti "e" dalam kata "emas". Contoh
kata: えんぴつ
(enpitsu) - Pensel
- お
(o): Bunyikan seperti "o" dalam kata "orang". Contoh
kata: おかあさん
(okaasan) - Ibu
Selain itu, terdapat huruf-huruf Hiragana lain yang mewakili
bunyi konsonan tambahan yang dipadukan dengan vokal dasar. Misalnya:
- か
(ka): Bunyikan seperti "ka" dalam kata "kambing".
Contoh kata: かさ
(kasa) - Payung
- き
(ki): Bunyikan seperti "ki" dalam kata "kisah". Contoh
kata: きんぎょ
(kingyo) - Ikan mas
- く
(ku): Bunyikan seperti "ku" dalam kata "kucing".
Contoh kata: くつ
(kutsu) - Kasut
- け
(ke): Bunyikan seperti "ke" dalam kata "kereta".
Contoh kata: けいたいでんわ
(keitai denwa) - Telefon bimbit
- こ
(ko): Bunyikan seperti "ko" dalam kata "kopi". Contoh
kata: こうちゃ
(koucha) - Teh hitam
- さ
(sa): Bunyikan seperti "sa" dalam kata "satu". Contoh
kata: さんぽ
(sanpo) - Jalan-jalan
- し
(shi): Bunyikan seperti "shi" dalam kata "sushi".
Contoh kata: しんかんせん
(shinkansen) - Kereta peluru
- す
(su): Bunyikan seperti "su" dalam kata "sumbu". Contoh
kata: すみれ
(sumire) - Bunga violet
- せ
(se): Bunyikan seperti "se" dalam kata "sepeda".
Contoh kata: せんせい
(sensei) - Guru
- そ
(so): Bunyikan seperti "so" dalam kata "sop". Contoh
kata: そら
(sora) - Langit
- た
(ta): Bunyikan seperti "ta" dalam kata "tangan".
Contoh kata: たべもの
(tabemono) - Makanan
- ち
(chi): Bunyikan seperti "chi" dalam kata "chocolate".
Contoh kata: ちず
(chizu) - Peta
- つ
(tsu): Bunyikan seperti "tsu" dalam kata "tsunami".
Contoh kata: つくえ
(tsukue) - Meja
- て
(te): Bunyikan seperti "te" dalam kata "telur". Contoh
kata: てがみ
(tegami) - Surat
- と (to): Bunyikan seperti "to" dalam kata "toko". Contoh kata: とうきょう (Toukyou) - Tokyo
- な
(na): Bunyikan seperti "na" dalam kata "nama". Contoh
kata: なつ
(natsu) - Musim panas
- に
(ni): Bunyikan seperti "ni" dalam kata "ninja". Contoh
kata: にほん
(Nihon) - Jepun
- ぬ
(nu): Bunyikan seperti "nu" dalam kata "nuri". Contoh
kata: ぬいぐるみ
(nuigurumi) - Boneka
- ね
(ne): Bunyikan seperti "ne" dalam kata "nelayan".
Contoh kata: ねこ
(neko) - Kucing
- の
(no): Bunyikan seperti "no" dalam kata "nomor". Contoh
kata: のみもの
(nomimono) - Minuman
- は
(ha): Bunyikan seperti "ha" dalam kata "hujan". Contoh
kata: はな
(hana) - Bunga
- ひ
(hi): Bunyikan seperti "hi" dalam kata "hiburan".
Contoh kata: ひこうき
(hikouki) - Pesawat terbang
- ふ
(fu): Bunyikan seperti "fu" dalam kata "futsal".
Contoh kata: ふく
(fuku) - Pakaian
- へ
(he): Bunyikan seperti "he" dalam kata "helikopter".
Contoh kata: へや
(heya) - Bilik
- ほ (ho): Bunyikan seperti "ho" dalam kata "hotel". Contoh kata: ほん (hon) - Buku
- ま
(ma): Bunyikan seperti "ma" dalam kata "mata". Contoh
kata: まど
(mado) - Tingkap
- み
(mi): Bunyikan seperti "mi" dalam kata "mimpi". Contoh
kata: みず
(mizu) - Air
- む
(mu): Bunyikan seperti "mu" dalam kata "museum".
Contoh kata: むし
(mushi) - Serangga
- め
(me): Bunyikan seperti "me" dalam kata "menari".
Contoh kata: めがね
(megane) - Cermin mata
- も
(mo): Bunyikan seperti "mo" dalam kata "motor". Contoh
kata: もの
(mono) - Barang
- や
(ya): Bunyikan seperti "ya" dalam kata "yakin". Contoh
kata: やま
(yama) - Gunung
- ゆ
(yu): Bunyikan seperti "yu" dalam kata "yuran". Contoh
kata: ゆうがた
(yuugata) - Sore
- よ
(yo): Bunyikan seperti "yo" dalam kata "yoga". Contoh
kata: よる
(yoru) - Malam
- ら
(ra): Bunyikan seperti "ra" dalam kata "rantai".
Contoh kata: らいおん
(raion) - Singa
- り (ri): Bunyikan seperti "ri" dalam kata "rimau". Contoh kata: りんご (ringo) - Epal
- る
(ru): Bunyikan seperti "ru" dalam kata "rumah". Contoh
kata: るす
(rusu) - Penginapan
- れ
(re): Bunyikan seperti "re" dalam kata "rehat". Contoh
kata: れんしゅう
(renshuu) - Latihan
- ろ
(ro): Bunyikan seperti "ro" dalam kata "robot". Contoh
kata: ろうか
(rouka) - Koridor
- わ
(wa): Bunyikan seperti "wa" dalam kata "warna". Contoh
kata: わたし
(watashi) - Saya
- を
(wo): Bunyikan seperti "wo" dalam kata "world". Contoh
kata: をたべる
(taberu) - Makan
- ん
(n): Bunyikan seperti "n" dalam kata "nama". Contoh
kata: えんぴつ
(enpitsu) - Pensel
Terdapat beberapa syarat dan aturan yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan huruf Hiragana dalam bahasa Jepun. Berikut adalah beberapa
syarat penting:
- Penggunaan
utama: Huruf Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata yang bersifat asli
Jepun, kata-kata yang tidak memiliki kanji, atau kata-kata yang ditulis
dengan furigana (huruf kecil yang memberikan bacaan pada kanji). Misalnya,
kata ganti orang seperti "watashi" (saya) atau kata-kata
sehari-hari seperti "taberu" (makan) ditulis menggunakan
Hiragana.
- Penggantian
Kanji: Terkadang, huruf Hiragana digunakan sebagai pengganti kanji untuk
menghindari kompleksitas tulisan. Ini terutama terjadi dalam kata-kata
yang lebih umum atau dalam konteks yang lebih santai. Contohnya, "行く"
(iku) yang berarti "pergi" dapat ditulis sebagai "いく"
(iku) menggunakan Hiragana.
- Konjugasi
kata kerja dan kata sifat: Ketika mengonjugasi kata kerja dan kata sifat
dalam bahasa Jepun, seringkali menggunakan huruf Hiragana. Misalnya, kata
"taberu" (makan) dapat diubah menjadi bentuk negatif
"tabenai" (tidak makan) atau bentuk lampau "tabeta"
(telah makan) menggunakan Hiragana.
- Partikel:
Partikel dalam bahasa Jepun, seperti "は" (wa), "が"
(ga), "に"
(ni), atau "で"
(de), juga ditulis menggunakan huruf Hiragana. Partikel ini digunakan
untuk memberikan fungsi gramatikal dalam kalimat.
- Penggunaan
huruf katakana: Ada juga kata-kata asing atau kata pinjaman dari bahasa
lain yang ditulis menggunakan huruf Katakana. Misalnya, kata "コーヒー"
(koohii) yang berarti "kopi" ditulis menggunakan huruf Katakana.
Syarat dan Aturan Tambahan(1)
- Bunyi
"ん"
(n): Huruf "ん"
(n) memiliki beberapa variasi bunyi tergantung pada huruf berikutnya.
Ketika diikuti oleh huruf konsonan seperti "k," "s,"
"t," atau "h," bunyinya menjadi seperti "ng"
dalam kata "sing" dalam bahasa Inggris. Contohnya, "さんぽ"
(sanpo) yang berarti "jalan-jalan" diucapkan seperti
"sampo."
- Lamanya
vokal: Beberapa huruf Hiragana memiliki vokal yang dilafalkan dengan
durasi yang lebih panjang. Misalnya, huruf "あ"
(a) diucapkan dengan vokal panjang, seperti "aa" dalam kata
"haa" (nafas panjang). Perhatikan lamanya vokal dalam pengucapan
kata-kata.
- Penggunaan
dakuten: Dakuten adalah tanda di atas huruf Hiragana yang mengubah bunyi
konsonan menjadi bunyi konsonan berderak. Misalnya, huruf "た"
(ta) dengan dakuten menjadi "だ"
(da). Penggunaan dakuten ini penting untuk melafalkan kata dengan benar.
- Penggunaan
handakuten: Handakuten adalah tanda dua titik di atas huruf Hiragana yang
mengubah bunyi konsonan menjadi bunyi konsonan berderak dengan hembusan
nafas. Misalnya, huruf "は"
(ha) dengan handakuten menjadi "ぱ" (pa). Handakuten juga
penting untuk melafalkan kata dengan benar.
- Penulisan
dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan: Huruf Hiragana ditulis dari
atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. Saat menulis, perhatikan urutan
garis yang benar untuk setiap huruf.
- Penggunaan
tanda ten ten dan maru: Tanda ten ten (ganda) dan maru (bulat) dapat
ditempatkan di atas huruf Hiragana untuk mengubah bunyi konsonan.
Misalnya, huruf "さ"
(sa) dengan tanda ten ten menjadi "ざ" (za). Perhatikan
penggunaan tanda ini untuk melafalkan kata dengan benar.
Syarat dan Aturan Tambahan(2)
- Huruf
kecil: Huruf Hiragana secara umum ditulis dalam bentuk huruf kecil. Huruf
besar Hiragana digunakan terutama untuk penekanan atau efek visual
tertentu dalam penulisan kreatif.
- Pengulangan
bunyi: Jika huruf Hiragana "つ"
(tsu) diikuti oleh huruf yang sama, bunyinya diperpanjang. Misalnya,
"いって"
(itte) yang berarti "pergi" diucapkan dengan penekanan pada
bunyi "tte" untuk menunjukkan pengulangan bunyi.
- Penggunaan
okurigana: Okurigana adalah huruf Hiragana yang ditambahkan pada akhir
kanji dalam kata kerja atau kata sifat untuk menunjukkan konjugasi atau
infleksi kata tersebut. Misalnya, kata kerja "tabemasu" (makan)
ditulis sebagai "食べます"
dengan kanji "食べ"
diikuti oleh okurigana "ます".
- Bunyi
tidak lazim: Beberapa huruf Hiragana memiliki bunyi yang tidak umum atau
spesifik dalam pengucapannya. Contohnya, huruf "ゐ"
(wi) dan "ゑ"
(we) tidak umum digunakan dalam bahasa Jepun modern, tetapi masih ada
dalam beberapa kata yang digunakan secara tradisional.
- Pola
pembacaan khusus: Beberapa kombinasi huruf Hiragana memiliki pola
pembacaan khusus. Misalnya, kombinasi "ちょ"
(cho) memiliki bunyi "cho" seperti dalam kata "chotto"
(sedikit), sementara kombinasi "しょ" (sho) memiliki bunyi
"sho" seperti dalam kata "shogun" (jendral).
- Penulisan
kata campuran: Dalam beberapa kata yang terdiri dari kanji dan huruf
Hiragana, penggunaan huruf Hiragana di antara kanji sering digunakan untuk
membantu membaca dan mengartikan kata tersebut.
Syarat dan Aturan Tambahan(3)
- Pengucapan
konsonan dan vokal: Huruf Hiragana mengikuti sistem pengucapan Jepang yang
terdiri dari lima vokal, yaitu "あ" (a), "い"
(i), "う"
(u), "え"
(e), dan "お"
(o). Vokal ini dapat dikombinasikan dengan konsonan seperti "か"
(ka), "さ"
(sa), "た"
(ta), dan seterusnya untuk membentuk bunyi yang lebih kompleks.
- Bunyi
"や"
(ya), "ゆ"
(yu), dan "よ"
(yo): Huruf Hiragana "や"
(ya), "ゆ"
(yu), dan "よ"
(yo) dapat digunakan sebagai vokal tunggal atau dapat dikombinasikan
dengan konsonan tertentu untuk membentuk bunyi seperti "きゃ"
(kya), "しゅ"
(shu), "にょ"
(nyo), dan seterusnya.
- Konsonan
nasal: Huruf Hiragana "ん"
(n) mewakili bunyi konsonan nasal. Ini berarti bahwa konsonan sebelumnya
mengalami penutupan hidung, seperti dalam kata "さん"
(san) yang berarti "tuan" atau "おんせん"
(onsen) yang berarti "air panas".
- Penggunaan
huruf dakuten dan handakuten: Tanda dakuten (dua garis di atas huruf) dan
handakuten (lingkaran kecil di atas huruf) dapat ditambahkan pada beberapa
huruf Hiragana untuk mengubah bunyi konsonan. Misalnya, huruf "た"
(ta) dengan dakuten menjadi "だ"
(da), dan huruf "は"
(ha) dengan handakuten menjadi "ぱ" (pa).
- Bacaan
gabungan: Beberapa huruf Hiragana dapat digabungkan untuk membentuk bunyi
khusus. Contohnya, kombinasi "きょ"
(kyo) memiliki bunyi "kyo" seperti dalam kata "きょう"
(kyou) yang berarti "hari ini" atau "ょ"
(yo) seperti dalam kata "とんこつ"
(tonkotsu) yang berarti "kaldu babi".
- Penggunaan
okurigana: Okurigana adalah huruf Hiragana yang ditambahkan pada akhir
kata kanji untuk menunjukkan pengucapan dan konjugasi kata tersebut.
Okurigana membantu memberikan informasi gramatikal tambahan dalam membaca
dan mengartikan kata yang menggunakan kanji.
- Tanda
desu dan masu: Tanda "です"
(desu) digunakan sebagai kata kerja penghubung yang mengindikasikan status
atau atribut sesuatu, sedangkan tanda "ます"
(masu) digunakan untuk menunjukkan bentuk sopan dari kata kerja.
0 comments:
Post a Comment